Simalungun,liputanmetrosumut.com
Keberadaan jembatan di berbagai daerah sangatlah vital, terutama di Kampung Kulon, Nagori Maria Jambi,Kecamatan Jawamaraja Bah Jambi,Kabupaten Simalungun.(selasa18/02/2025).Baru-baru ini, sebuah jembatan yang menjadi akses utama menuju tempat wisata di daerah tersebut roboh akibat curah hujan yang tinggi. Kejadian ini bukan hanya menimbulkan dampak terhadap mobilitas masyarakat, tetapi juga bisa berpengaruh pada perekonomian lokal yang bergantung pada sektor pariwisata.
Banjir yang disebabkan oleh hujan deras telah mengikis fondasi jembatan, membuatnya tidak lagi dapat digunakan. Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan warga setempat dan pangulu Kampung Kulon Darwis Tambunan. Mereka menyampaikan bahwa jembatan tersebut adalah satu-satunya sarana transportasi bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam pemandian air sejuk(PAS)dan budaya yang ditawarkan oleh kampung mereka. Dengan robohnya jembatan, potensi wisata yang ada bisa terancam, dan ini tentu berdampak negatif pada pendapatan masyarakat yang mengandalkan pengunjung.
Sementara ketika awak media mengali informasi dari pak pangulu bahwasanya kejadian itu udah kita surati PEMKAB Simalungun untuk segera diperbaiki namun sampai sekarang belum terealisasi cetus pak pangulu sembari tersenyum.Menanggapi hal ini Darwis Tambunan selaku
Pangulu dan masyarakat pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Simalungun segera memberikan perhatian khusus dalam penanganan masalah ini. Mereka meminta agar pemerintah melakukan evaluasi dan perbaikan segera terhadap jembatan yang roboh serta mencari solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Salah satu usulan yang dihadapkan adalah pembangunan jembatan yang lebih kuat dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Menanggapi permohonan masyarakat,sudah seharusnya diharapkan pihak PEMKAB Simalungun dapat segera mengambil langkah yang konkrit. Membangun infrastruktur yang baik tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas tetapi juga memperkuat daya tarik tempat wisata di Kampung Kulon. Dengan demikian, masyarakat bisa kembali merasakan manfaat dari keindahan alam yang dimiliki, tanpa khawatir atas keselamatan dan kenyamanan mereka saat berkunjung.(J.sinaga)