Liputanmetrosumut.com | | Batu Bara – Pembangunan rabat beton di desa tanjung Sigoni,kecamatan medang deras,Kabupaten Batu-Bar.dianggap tidak memenuhi standar , baru tiga hari di kerjakan sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti retakan, atau kerusakan lainnya. Hal ini menunjukkan kualitas pekerjaan yang rendah dan kemungkinan adanya pelanggaran dalam proses pengerjaan. Selasa (20/05/2025)
Proyek Rabat Beton dengan volume 230 meter di Desa Tanjung Sigoni dangan biaya kegiatan Rp.197.360.000,. Yang bersumber dari dana Desa Tahun anggaran 2025 di kerjakan oleh tim pelaksana kegiatan (TPK).hal ini menimbulkan bayak Pertayaan di kalangan masyarakat yang juga warga sekitar. “Baru beberapa hari selesai di bangun, sudah bayak yang retak-retak panjang”ungkap salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya
Jalan rabat beton tersebut diduga warga dikerjakan asal jadi (Asjad) dan tidak sesuai Spesifikasi,Seperti bangunan tersebut tidak memiliki pengawasan dari pendamping desa.terpantau dilokasi proyek yang berlabel ratusan juta rupiah ini sudah dalam kondisi beberapa titik pada keretakan sehingga diduga rendahnya mutu serta kualitasnya.
Saat Awak Media mencoba mengonfirmasi melalui WhatsApp,Kepalah Desa Tanjung Sigoni yang bernama Hitler Sinaga” iya saya akan ke lapangan turun, kalo hanya retak itu cukup di dempul saja.” Ucap kepala Desa
Masyarakat meminta agar Inspektorat Kabupaten Batu bara segera turun ke lapangan untuk melakukan audit dan memastikan proyek ini sesuai dengan RAB. Jika ditemukan penyimpangan, Aparat Penegak Hukum (APH) harus segera bertindak.
“Bangunan rabat beton yang baru 3 hari penuh retak itu harus di bongkar kembali biar tahan lama agar dapat memenuhi ketahanan bangunan, bukan di dempul -dempul” Ujar warga
Inspektorat Kabupaten Batu bara maupun pihak berwenang lainnya diharapkan segera turun ke lokasi untuk meninjau dan mengaudit proyek tersebut. Jika ditemukan unsur pelanggaran, masyarakat mendesak agar pihak yang bertanggung jawab diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Kami sebagai awak media liputanmetrosumut akan terus memantau perkembangan kasus ini dan menyampaikan informasi terbaru kepada publik untuk berjalan dan melakukan terbaik agar intansi pemerintah dapat turun kelapangan melihat pasti ke fisik bangunan yang di anggap bangunan siluman.
M.Khus Arfandy.S
Penulis : Red 01
Esitor : Redaksi
www.liputanmetrosumut.com