Liputanmetrosumut.com || Asahan – Naas peristiwa kejadian korban Surya Febrian (15), warga Dusun V, Desa Persatuan, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dilaporkan telah hanyut/tenggelam di Sungai Asahan yang disaat korban mandi-mandi di bawah jembatan Statusquo, Sungai Asahan, Sabtu (14/06/2025) Sekitar Pukul 11:00 Wib
Korban yang merupakan siswa kelas I SMA Yaspenda Pulau Rakyat ketika itu bersama temannya, yakni Zeski Muammar Khadafi (15), warga Dusun X Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Ledong dan Ramah Nulsaban (15), Dusun IV Desa Persatuan, Kecamatan Pulau Rakyat, di saat pulang dari sekolah langsung Mandi-mandi ke Sungai Asahan, yang berada di bawah jembatan Statusquo.
“Korban bersama temannya mandi di bawah jembatan sungai Asahan, yang katanya korban lompat-lompat dari atas tunggul kayu yang berada di pinggir sungai persis di bawah jembatan, korban melompat Satu kali sampai ketiga kalinya masih timbul dan begitu melompat ke empat kalinya tidak timbul lagi, seorang temannya langsung menolong, tetapi tidak berhasil karena korban memiliki badan gemuk dan tidak dapat berenang, “Ucapnya Amri yang saat korban dan temannya mandi-mandi dia sedang mancing di seberang sungai.
Lanjut, kata Amri, dirinya tidak tau persis saat korban hanyut, karena ketika korban tenggelam dan hanyut temannya tidak ada berteriak minta pertolongan sehingga tidak ada pemancing yang tau, kemungkinan teman korban panik langsung menghubungi guru sekolahnya, yang kemudian menghubungi aparat Kepolisian dan Koramil Pulau Raja.
Kades Persatuan Ganda Malam yang mendapat kabar warganya hanyut di di sungai Asahan langsung datang ke lokasi bersama orang tua korban, serta kerabat korban pun berdatangan. Duka mendalam dirasakan keluarga korban yang hanya meratap sedih
“Tim Basarnas sudah dihubungi, dan satu unit kapal tongkang milik warga sudah melakukan pencarian korban”, terang Kades Persatuan yang ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Mendapat laporan tersebut, Tim BASARNAS Tanjungbalai dan BPBD Asahan menurunkan 2 unit prahu karet dan satu unit kapal tongkang milik warga turut membantu melakukan pencarian korban. Tim gabungan melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai mulai pukul 15.00 WIB.
Ketua Tim Basarnas Romi kepada wartawan menjelaskan hingga pukul 17.00 WIB korban belum berhasil ditemukan, pencarian dihentikan usai tim SAR gabungan melakukan penyisiran hingga sore, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Pencarian untuk sementara kita dihentikan dan akan kita lanjutkan eso hari pada pukul 08.00 wib, “Ucapnya Romi.
(Heriyanto Simanjuntak)
Editor : Redaksi
www.liputanmetrosumut.com