Liputanmetrosumut.com || Simalungun – Bandar Masilam – Bangunan Proyek pengerjaan jalan Telford di Huta II Kampung Baru Nagori Bandar Gunung, Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun menuai bayak kritikan dari masyarakat setempat. Yang dimana bangunan proyek dari Dana Desa (DD) tahun 2025,dengan total biaya Rp. 191.172.123 (Seratus Sembilan puluh Satu Juta Seratus Tuju Puluh Dua Ribu Seratus Dua Puluh Tiga Rupiah) volume 755 X 3 X 0.15, disampaing itu material yang digunakan juga diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Jumat (05/09/2025)
Pekerjaan tersebut dipandang dibangun terkesan asal jadi yang tidak efektif, dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang di mana menunjukan adanya pengurangan volume pengerjaannya hal ini menimbulkan kecurigaan masyarakat atas kualitas dan transparansi pengerjaan proyek tersebut.
Masyarakat meminta agar Inspektorat Kabupaten Simalungun segera turun ke lapangan untuk melakukan audit dan memastikan proyek ini sesuai dengan RAB,jika di temukan adanya penyimpangan Aparat Penegak Hukum (APH) harus bertindak.
Salah satu narasumber dari masyarakat dusun 2 yang namanya enggan dipublikasikan ” lihat lah itu pengerjaannya asal-asalan di kerjakan dari penyusunan batunya saja tidak rapi, batu dipecahkan terus diserak gitu saja” Ungkapnya Dengan kesal
Warga setempat juga mempertanyakan pengawasan dari pihak terkait ,mengingat proyek pengerjaan jalan Telford ini menggunakan dana yang seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan fasilitas umum bukan dikerjakan dengan asal jadi.
“Bagai mana ini bertahan lama susuanan materialnya saja tipis dan batunya tidak di tanam dengan benar,lihat lah bg mana ada itu volume tinggi 0,15.malah di ikat dengan tanah di cangkolin lah tanah itu biar tinggi di lihat warga” Tambahnya dengan penuh kecewa
Proyek yang bersumber dari Dana Desa memang kerap menjadi sorotan Publik,karna rawan penyimpangan, dalam kasus ini warga berharap transparansi dan akuntabilitas dapat ditegakkan demi kepentingan bersama.
Dimana,dalam kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran Dana Desa masyarakat sebagai penerima manfaat,berharap agar setiap proyek Dana Desa dapat memberi dampak positif bukannya justru menjadi ladang korupsi yang merugikan bayak pihak.
Selanjutnya, awak media Liputan Metro Sumut meyambangi Kantor Pangulu Nagori Bandar Gunung guna mengomfirmasi,akan tetapi sangat disayangkan Pangulu Nagori Bandar Gunung Ahadicik tidak berada di kantor.begitu juga saat akan mengomfirmasi melalui telpon dan via pesan Chat WhatsApp Pangulu Bandar Gunung Memilih untuk bunkam.
PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagori (DPMN) Eliyanto Purba saat di konfirmasi mengenai Proyek pengerjaan Telford yang di duga ada unsur pengurangan Volume dalam pengerjaan proyek tersebut mengatakan ” oke lae nanti kita akan tayakkan dulu dengan pangulunya” Ujarnya melalui via telpon WhatsApp
(S.A.Ricardo.Siahaan)
Editor : Redaksi
www.liputanmetrosumut.com