Simalungun,Liputanmetrosumutcom.
Di tengah dinamika kehidupan masyarakat, isu mengenai pasar malam di lahan milik pemerintah kabupaten (pemkab) yang berdekatan dengan Dinas Pendidikan SMP Negeri 1di kelurahan Panei Tongah, kecamatan Panei Tongah,Kabupaten Simalungun semakin mencuat. Tudingan bahwa diduga pejabat kecamatan mendapatkan upeti terkait keberadaan pasar malam ini menjadi sorotan banyak pihak, terutama orang tua murid yang merasa keberatan dengan aktivitas tersebut.
Pasar malam yang diadakan di sekitar area (lapangan)SMP Negeri 1 bertujuan untuk memberikan hiburan dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat. Namun, kehadiran pasar malam ini telah menimbulkan berbagai masalah, terutama terkait dengan kenyamanan dan keselamatan siswa. Banyak orang tua murid mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi gangguan yang ditimbulkan oleh keramaian saat pasar malam berlangsung. Selain itu, ada anggapan bahwa pasar malam ini berpotensi menjadi sumber penyimpangan sosial, seperti tawuran remaja atau perilaku negatif lainnya yang dapat memengaruhi siswa.
Menurut beberapa orang tua murid yang namanya segan difublikasikan, agar pasar malam ditutup.Bukan hanya berkaitan dengan keamanan, tetapi juga nilai-nilai pendidikan yang ingin ditanamkan kepada anak-anak mereka. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan kondusif untuk belajar, bukan area yang dipenuhi dengan keramaian yang bisa mengalihkan perhatian siswa dari kegiatan akademis.
Sementara itu, diduga adanya praktik upeti kepada pejabat kecamatan menciptakan persepsi negatif di masyarakat. Jika benar adanya, hal ini bisa merusak kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah, serta menciptakan polemik yang berkepanjangan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk melakukan penelusuran fakta dan mengambil langkah tegas dalam menangani isu ini.
Kesimpulannya, keberadaan pasar malam di lahan pemkab di sekitar SMP Negeri 1 patut dipertimbangka
kembali. Dialog antara orang tua murid, pihak sekolah, dan pemerintah diperlukan untuk mencari solusi terbaik, demi menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar bagi siswa.(J.sinaga)