Liputanmetrosumut.com || Simalungun-Sumut- Dalam beberapa bulan terakhir, pembangunan infrastruktur di daerah-daerah pedesaan semakin mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah pembangunan pembentukan jalan di Binanga Bolon,Nagori Purba Pasir,Kecamatan Harangaol Horisan,Kabupaten Simalungun.(jum’at 31/01/2025.)
Proyek ini seharusnya meningkatkan aksesibilitas dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Namun, terdapat dugaan bahwa pelaksanaannya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Menurut hasil investisigasi awak media dilapangan proyek tersebut memiliki anggaran yang fantastis sebesar Rp 199.418.000,00.dari anggaran dana desa tahun 2024.Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan hanya melibatkan penyusunan batu-batu yang ada di lokasi tanpa adanya perbaikan atau peningkatan kualitas yang signifikan. Hal ini menciptakan kesan bahwa proyek tersebut lebih merupakan kegiatan kosmetik daripada upaya nyata untuk membangun infrastruktur yang berkualitas.
Seharusnya proyek pembangunan pembentukan jalan membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti peningkatan kegiatan ekonomi dan mobilitas. Namun, jika proyek tidak dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan, maka tujuan itu akan sulit tercapai. Masyarakat mungkin tetap mengalami kesulitan dalam transportasi dan akses terhadap fasilitas dasar, seperti kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, dugaan ketidaksesuaian antara RAB dan pelaksanaan proyek dapat menjadi masalah serius dalam pengelolaan dana publik. Ini menuntut adanya evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang agar ke depannya tidak terjadi penyalahgunaan anggaran. Transparansi dalam setiap tahap pelaksanaan proyek sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pembangunan pembentukan jalan di Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir harus menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait. Ketika anggaran besar dialokasikan, hasilnya harus memenuhi harapan masyarakat dan sesuai dengan RAB yang telah ditetapkan. Masyarakat berhak mendapatkan infrastruktur yang berkualitas, dan sudah saatnya setiap proyek pembangunan dilaksanakan dengan integritas dan tanggung jawab.
Tidak sampai disitu,ketika awak media sambangi kantor pangulu Nagori Purba Pasir guna mempertanyakan kondisi pembangunan pembentukan jalan tersebut namun juga gak berhasil karna kantor sudah keadaan tertutup walaupun masih jam kerja kira kira jam 12.30 wib.
Selanjutnya awak media sambangi rumah Pangulu,namun Pangulu juga tidak juga berhasil untuk dikonfirmasi.sementara semua komfirmasi kami,hanya istri Pangulu yang bisa menjawab.padahal pak Pangulu ada di dalam rumah.ini jelas jelas kuat dugaan bahwasanya pembangunan pembentukan jalan ada penyimpangan dana atau tidak sesuai RAB.
Untuk itu kepada pihak dinas terkait untuk segera turun kelokasi untuk mengaudit proyek tersebut yang di duga banyak penyimpangan dana untuk meraih keuntungan pribadi.hingga berita ini dilayangkan kemeja redaksi belum ada jawaban dari seorang pangulu.
(J.Sinaga)
Editor : Redaksi
www.liputanmetrosumut.com