Simalungun.Liputanmetrosumut.com.
Dalam pembangunan infrastruktur, seperti jembatan, pentingnya mengikuti Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak dapat dipandang sebelah mata. RAB merupakan pedoman yang mengatur semua dimensi pembangunan, mulai dari biaya material hingga metode konstruksi.
Namun, baru-baru ini muncul dugaan bahwa pembangunan jembatan plat beton di Nagori lokkung raya ,Huta
3,Kecamatan Raya,Kabupaten Simalungun diduga tidak sesuai dengan RAB yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat serta pihak berwenang.(Sabtu 25/01/2025)
Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah ketidaktransparanan dalam proses pelaksanaan proyek tersebut.nampak material yang digunakan seperti kayu kayu bulat,bahkan papan di ambil dari lahan sekitar dan satu unit mesin sinso. Pangulu setempat, yang merupakan pemimpin pemerintahan desa, dilaporkan enggan memberikan konfirmasi terkait isu ini. Ketidakbersediaan untuk berbicara mengenai pembangunan jembatan menciptakan anggapan bahwa ada yang tidak beres. Kesehatan administrasi publik harus menekankan pada akuntabilitas dan keterbukaan informasi. Oleh karena itu, setiap pertanyaan dari masyarakat maupun sosial kontrol(wartawan)harus dijawab dengan jelas agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan.
Dugaan bahwa jembatan dibangun tidak sesuai spesifikasi teknik dapat berimplikasi jauh ke depan. Selain masalah keselamatan bagi para pengguna jembatan, hal ini juga menyebabkan pemborosan anggaran publik yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks pembangunan infrastruktur, kesesuaian dengan RAB adalah krusial agar kualitas dan fungsi jembatan terjamin.
Peran serta masyarakat menjadi sangat penting untuk mendorong transparansi dalam proyek-proyek pembangunan. Melalui advokasi dan pengawasan, masyarakat dapat memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur dilakukan dengan benar dan mempertimbangkan kepentingan publik. Dengan demikian, harapan untuk terciptanya infrastruktur yang aman dan berkualitas dapat tercapai
Sementara ketika awak media Liputanmetrosumut.Com berada di lokasi tidak melihat aktivitas apapun .tidak sampai di situ,awak media langsung menghubungi pangulu melalui panggilan whatshap namun tidak berhasil wlaàupun dalam keadaan online.selanjutnya awak media mengirim pesan singkat namun tidak ada di gubris walapun nampak centeng dua.sementara itu pangulu ini pernah bilang bahwasànya tidak perlu mengangkat telpn dari rekan media kepada rekan rekan pangulu.seolah olah pangulu ini memang sombong dan perasaan kebal hukum.hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi belum ada tanggapan dari pangulu Nagori lokkung .(J.sinaga)