Liputanmetrosumut.com || Simalungun – Di tengah ketegangan yang semakin meningkat mengenai pengisian BBM subsidi, warga di sekitar kecamatan Raya mengungkapkan kekecewaan dan kebingungan terkait kinerja General Manager (GM) Pertamina Sumut. Praktik pengisian BBM subsidi menggunakan jerigen kini menjadi fenomena yang marak terjadi, dan warga mempertanyakan tindakan aparat penegak hukum (APH) yang terkesan membiarkan pelanggaran ini.
Berdasarkan pantauan awak media liputanmetrosumut.com.di lapangan bahwasanya SPBU 14.211.262 Pematang Raya yang terletak strategis di jalan Siantar -Saribudolok,nagori Dame Raya,kecamatan Raya,kabupaten Simalungun,tetap melakukan kegiatan pengisian BBM subsidi jenis pertalite dimana pengisian BBM tersebut di lakukan bukan seperti biasanya melainkan malam hari.sementara tampak tulisan di SPBU tersebut ”TIDAK KAMI TIDAK MELAYANI JERIGEN”.Kamis (01/05/2025)

Sinaga dan Siahaan selaku sosial kontrol yang selalu aktif melihat kondisi di SPBU 14.211.262.menduga bahwa adanya permainan di balik layar, dengan dugaan bahwa GM pertamina SUMUT dan APH telah menerima upeti dari pihak-pihak tertentu untuk membiarkan praktek ilegal tersebut berlanjut. Sebagai masyarakat kecil merasa dirugikan, sementara oknum-oknum tertentu justru mendapatkan keuntungan.
Kondisi ini jelas mengundang pertanyaan besar mengenai integritas pengelolaan SPBU dan kebijakan distribusi BBM subsidi yang seharusnya ditegakkan dengan ketat. Dengan semakin banyaknya kendaraan yang menggunakan jerigen untuk mengisi BBM subsidi, dampaknya berpotensi mengurangi ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Sementara beberapa warga di sekitar kecamatan Raya berharap agar manajemen Pertamina dan pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktek-praktek yang merugikan masyarakat ini. “Kami ingin transparansi dan akuntabilitas dari GM Pertamina, serta tindakan nyata dari APH terhadap segala macam bentuk korupsi yang ada,” tambah warga lainnya.warga tuntut ketegasan,bukti nyata kinerja KAPOLRES Simalungun yang baru demi menjaga integritas dan citra nama baik kepolisian RI.

Situasi ini membuat masyarakat semakin curiga terhadap sistem pengawasan yang ada. Mereka mendesak adanya investigasi menyeluruh untuk memastikan bahwa para pelaku yang menciptakan ketidakadilan ini diberikan sanksi yang tegas. Dengan fokus pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat, harapan mereka adalah untuk mengembalikan kepercayaan kepada lembaga-lembaga yang seharusnya melindungi hak-hak rakyat.
Kini, semua mata tertuju kepada GM Pertamina SUMUT dan APH(POLRES Simalungun) untuk mengambil langkah-langkah konkret agar situasi ini tidak berlarut-larut, demi kepentingan bersama dan keadilan bagi seluruh masyarakat.Warga tunggu kinerja GM pertamina SUMUT dan ketegasan POLRES simalungun.
(Red)
Editor : Redaksi
www.liputanmetrosumut.com